Liburan di Bali Tanpa Khawatir Bali Belly: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya!

Liburan di Bali Tanpa Khawatir Bali Belly

Photo by Sora Shimazaki

Kalau kamu sedang atau berencana liburan ke Bali, kamu pasti ingin semuanya berjalan lancar kan? Bali memang terkenal sebagai surga wisata dengan pantai-pantai yang indah, budaya yang kaya, dan makanan yang menggugah selera. Tapi, ada satu hal yang perlu kamu waspadai saat liburan di sini, yaitu Bali Belly. Mungkin kamu pernah dengar istilah ini, tapi belum benar-benar tahu apa itu Bali Belly dan bagaimana cara menghindarinya. Yuk, kita bahas bareng-bareng supaya liburan kamu di Bali tetap aman dan menyenangkan.

Apa Itu Bali Belly?

Singkatnya, Bali Belly adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan masalah pencernaan yang sering dialami wisatawan saat berada di Bali. Gejalanya mirip dengan diare perjalanan (traveler’s diarrhea) yang sering dialami turis di berbagai negara.

Biasanya, Bali Belly disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke sistem pencernaan. Walaupun sebagian besar kasusnya ringan dan bisa sembuh sendiri, tetap saja ini bisa merusak mood liburan kamu kalau sampai kamu alami. Bayangin deh, lagi asyik-asyiknya menikmati pantai atau mencoba makanan lokal, eh tiba-tiba perut mulas dan harus bolak-balik kamar mandi. Duh, repot banget kan?

Penyebab Bali Belly

Sekarang, kamu mungkin bertanya-tanya, “Kenapa sih bisa kena Bali Belly?” Penyebab utamanya adalah makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tapi jangan salah, ini bukan berarti makanan di Bali tidak aman ya, hanya saja ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Yuk kita bahas satu per satu.

  1. Air yang Tidak Bersih
    Air keran di Bali biasanya tidak aman untuk diminum langsung. Banyak wisatawan yang tidak terbiasa dengan kualitas air di sini dan akhirnya mengalami masalah pencernaan. Jadi, sebaiknya hindari minum air dari keran atau sumber yang tidak jelas kebersihannya. Selalu pilih air kemasan yang terjamin kebersihannya.
  2. Makanan Jalanan atau Street Food
    Salah satu hal seru dari liburan adalah mencoba makanan lokal. Tapi hati-hati, beberapa makanan jalanan atau street food mungkin tidak diolah dengan standar kebersihan yang kamu harapkan. Makanan yang dibiarkan terbuka tanpa penutup atau dimasak di tempat dengan sanitasi yang kurang baik bisa mengandung bakteri seperti E. coli atau Salmonella, yang menjadi penyebab utama diare atau Bali Belly ini.
  3. Buah dan Sayuran yang Tidak Dicuci dengan Benar
    Makan makanan sehat seperti buah dan sayuran segar itu bagus, tapi pastikan kamu tahu dari mana asalnya dan bagaimana cara mereka mencucinya. Kalau buah atau sayuran dicuci dengan air yang terkontaminasi, bisa jadi sumber infeksi. Bahkan kadang-kadang, sayuran atau buah yang terlihat bersih belum tentu benar-benar aman kalau tidak dikupas atau dicuci dengan baik.
  4. Es Batu dari Air yang Tidak Bersih
    Es batu juga bisa menjadi salah satu penyebab Bali Belly. Kadang-kadang, es batu dibuat dari air yang tidak steril. Jadi, meskipun kamu minum minuman yang segar, tetap saja ada risiko kalau es batunya tidak terbuat dari air bersih. Tips aman: pilih minuman tanpa es kalau kamu tidak yakin dengan sumber es batunya.

Baca juga: Rekomendasi Fine Dining Bali Terbaik untuk Pecinta Kuliner Mewah

Gejala Bali Belly

Jadi, gimana caranya tahu kalau kamu kena Bali Belly? Gejalanya biasanya muncul dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejalanya bisa bervariasi dari ringan hingga berat, tapi yang paling umum adalah:

  1. Diare Berair
    Ini adalah gejala utama Bali Belly. Diare berair bisa berlangsung satu hingga tiga hari, atau lebih lama jika infeksinya lebih serius.
  2. Mual dan Muntah
    Rasanya perut kamu kayak ‘berontak’. Mual sering kali disertai muntah yang cukup mengganggu, apalagi kalau kamu lagi di perjalanan.
  3. Kram atau Sakit Perut
    Kram atau rasa sakit di perut adalah salah satu gejala yang paling tidak nyaman. Ini terjadi karena sistem pencernaan kamu berusaha mengeluarkan bakteri atau virus yang jadi penyebab masalah.
  4. Demam Ringan
    Dalam beberapa kasus, Bali Belly juga bisa menyebabkan demam. Ini adalah cara tubuh kamu melawan infeksi.
  5. Lemas dan Dehidrasi
    Kehilangan banyak cairan karena diare dan muntah bisa bikin kamu merasa lemas dan dehidrasi. Ini bisa berbahaya kalau tidak segera diatasi.

Cara Mengatasi Bali Belly

Jangan panik kalau kamu mengalami gejala Bali Belly! Biasanya, kondisi ini bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari dengan perawatan sederhana. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba untuk meredakan gejalanya:

  1. Minum Banyak Cairan
    Karena diare bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan, penting untuk menggantinya dengan minum air putih dalam jumlah banyak. Kamu juga bisa minum oralit untuk membantu mengembalikan elektrolit tubuh yang hilang. Ingat, dehidrasi bisa menjadi masalah serius, jadi jangan anggap enteng ya!
  2. Istirahat yang Cukup
    Ketika tubuh kamu sedang melawan infeksi, kamu perlu istirahat yang cukup. Jangan paksakan tubuh untuk terus beraktivitas, karena ini bisa memperburuk kondisi kamu.
  3. Makan Makanan Ringan
    Setelah diare atau muntah, perut kamu pasti sedang sensitif. Hindari makanan berat, berminyak, atau pedas untuk sementara waktu. Pilih makanan yang ringan dan mudah dicerna seperti roti, nasi putih, atau pisang.
  4. Probiotik
    Mengonsumsi suplemen probiotik bisa membantu memperbaiki kesehatan usus kamu. Probiotik bisa membantu mengembalikan keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan.
  5. Konsultasi ke Dokter
    Kalau gejala kamu tidak kunjung membaik setelah tiga hari atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Kadang-kadang, infeksi lebih serius memerlukan pengobatan antibiotik khusu dari dokter.

Cara Mencegah Bali Belly

Tentu saja, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, bukan? Berikut beberapa tips praktis untuk mencegah Bali Belly selama liburan di Bali:

  1. Selalu Minum Air Botolan
    Jangan pernah minum air dari keran. Kalau kamu mau aman, minum air botolan yang sudah tersegel. Selain itu, pastikan juga botol air kamu tertutup rapat dan jangan minum dari sumber air yang tidak jelas kebersihannya.
  2. Hati-hati Memilih Makanan
    Pilih tempat makan yang bersih dan memiliki reputasi baik. Hindari makanan yang dibiarkan terbuka atau tidak disimpan dengan baik. Kalau kamu ragu, lebih baik cari restoran yang lebih aman.
  3. Cuci Tangan dengan Sabun
    Sebelum makan, pastikan kamu selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Ini salah satu langkah paling sederhana tapi efektif untuk mencegah Bali Belly.
  4. Bawa Obat-obatan Darurat
    Tidak ada salahnya membawa obat-obatan seperti obat diare, mual, atau probiotik dari rumah. Ini bisa jadi penyelamat kalau kamu tiba-tiba merasa tidak enak di tengah perjalanan.

Kesimpulan

Liburan ke Bali seharusnya jadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh kenangan indah. Namun, meskipun Bali Belly bisa muncul tiba-tiba, kamu ga perlu khawatir! Dengan mengikuti tips pencegahan dan tahu cara mengatasinya, kamu bisa meminimalkan risiko dan tetap menikmati liburan yang seru.

Selain menjaga kesehatan, ada satu hal lain yang bisa bikin liburan kamu makin berkesan yaitu perjalanan yang nyaman dan stylish. Salah satu cara untuk menikmati Bali tanpa repot adalah dengan menyewa mobil mewah di Bali Premium Trip. Dengan pilihan mobil mulai dari Alphard yang luxury, MINI Cooper yang stylish, hingga Mustang untuk kamu yang suka sport car, liburan kamu di Bali bakal terasa lebih eksklusif. Ga cuma nyaman, kamu juga bisa explore Bali dengan penuh gaya!

Banner BPT Luxury Car Rent - Bali Premium Trip

Baca juga: Mengenal Arak Bali: Minuman Khas Pulau Dewata dengan Cita Rasa dan Budaya Tinggi

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Artikel Terbaru