Bagaimana Cara Membeli Properti di Bali bagi WNA? Cek di Sini!
oktarina
Agustus 16, 2025
10 min read

Mungkin kamu bertanya-tanya, bisakah Warga Negara Asing (WNA) membeli poperti di Bali? Jika kamu seorang WNA, dan kamu sudah lama mendambakan memiliki tempat tinggal atau investasi di Bali, pasti pertanyaan ini sering muncul. Bali dengan keindahan alamnya, pantai-pantainya yang menawan, dan budaya yang kental memang menjadi magnet bagi banyak orang dari berbagai penjuru dunia, termasuk untuk berinvestasi di properti. Tapi, meskipun Bali menawarkan banyak potensi, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli properti di sini.
Sebagai WNA, membeli properti di Bali tidak semudah yang kamu bayangkan. Ada aturan dan prosedur khusus yang harus diikuti. Tentu saja, bukan berarti peluang investasi di Bali tertutup begitu saja. Artikel ini akan membahas secara rinci bagaimana cara membeli properti di Bali bagi WNA, apa saja jenis kepemilikan yang bisa kamu pilih, dan apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan agar prosesnya berjalan dengan lancar. Jadi, jika kamu tertarik untuk memulai investasi atau bahkan mencari rumah kedua di Bali, simak terus panduan lengkap ini agar investasi kamu aman dan menguntungkan!
Bisakah WNA Membeli Properti di Bali?
Bali adalah surga bagi banyak orang yang ingin berinvestasi di properti. Keindahan alamnya yang memukau, pantai-pantai yang menenangkan, dan suasana hidup yang santai, menjadikan pulau ini pilihan utama untuk memiliki rumah liburan atau properti sewaan. Namun, bagi WNA yang berminat memiliki properti di Bali, prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa aturan yang perlu dipahami terlebih dahulu agar kamu bisa membeli properti tanpa masalah hukum.
Sebagai WNA, kamu tidak diperbolehkan untuk memiliki properti dengan status Hak Milik (SHM) di Indonesia. Artinya, kamu tidak bisa membeli tanah atau properti secara penuh seperti yang bisa dilakukan oleh WNI. Namun, jangan khawatir, meskipun ada batasan ini, ada beberapa opsi lain yang tetap memungkinkan kamu untuk berinvestasi di Bali. Dua pilihan utama yang bisa kamu pertimbangkan adalah Hak Pakai dan Hak Guna Bangunan (HGB). Masing-masing jenis kepemilikan ini memberikan hak tertentu untuk kamu mengelola properti di Bali, dengan syarat dan ketentuan yang berbeda.
Hak Pakai memungkinkan WNA untuk menggunakan tanah atau properti selama jangka waktu tertentu, biasanya hingga 25 tahun, dan bisa diperpanjang. Hak ini sangat cocok jika kamu ingin memiliki rumah pribadi atau tempat tinggal jangka panjang di Bali. Sementara itu, Hak Guna Bangunan (HGB) memberi hak kepada WNA untuk membangun dan mengelola properti komersial, seperti vila atau hotel, di atas tanah milik negara atau pihak lain. HGB berlaku hingga 30 tahun dan bisa diperpanjang, memberi fleksibilitas bagi kamu yang berencana berinvestasi di sektor properti sewaan atau bisnis.
Selain itu, ada satu aturan penting yang perlu kamu ingat: WNA tidak bisa membeli tanah adat atau properti yang ditujukan untuk kepentingan pribadi tanpa melibatkan pihak lokal. Hal ini penting agar kamu tidak terjebak dalam masalah hukum di kemudian hari. Meskipun ada beberapa pembatasan, Bali tetap menawarkan peluang investasi yang sangat menjanjikan, asalkan kamu memilih jenis kepemilikan yang tepat dan mengikuti aturan yang ada.
Cara Membeli Properti di Bali Bagi WNA

Membeli properti di Bali sebagai WNA bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan. Namun, prosesnya bisa terasa rumit jika kamu tidak tahu langkah-langkah yang tepat. Di bawah ini, kamu akan menemukan panduan lengkap yang bisa membantumu melalui setiap tahap, dari riset pasar hingga finalisasi transaksi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan lebih siap untuk memiliki properti di Bali tanpa masalah.
1. Langkah 1: Riset Pasar
Sebelum memutuskan untuk membeli properti di Bali, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah riset pasar. Bali memiliki berbagai area dengan karakteristik yang sangat berbeda. Ada Canggu yang populer di kalangan ekspat dan wisatawan muda, dengan vibe yang modern dan dinamis. Ubud, di sisi lain, lebih tenang dan terkenal dengan suasana alamnya yang sejuk, cocok untuk kamu yang ingin memiliki tempat untuk bersantai atau menyepi.
Selain itu, ada Seminyak, yang lebih ramai dengan kehidupan malam dan pusat perbelanjaan, dan Nusa Dua, yang menawarkan hunian mewah dan pantai yang indah. Setiap daerah memiliki harga properti yang berbeda, dan potensi investasinya pun bervariasi. Tentukan dulu apa tujuanmu membeli properti: apakah untuk disewakan, rumah pribadi, atau untuk tujuan komersial seperti villa atau hotel. Hal ini akan sangat mempengaruhi lokasi dan jenis properti yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
2. Langkah 2: Konsultasi Hukum
Langkah kedua adalah konsultasi hukum. Jangan pernah meremehkan pentingnya hal ini, karena setiap negara memiliki aturan yang berbeda, dan Indonesia tidak terkecuali. Sebagai WNA, kamu tidak dapat langsung membeli properti dengan status Hak Milik (SHM). Oleh karena itu, sangat disarankan untuk bekerja sama dengan pengacara atau konsultan properti yang paham benar dengan regulasi Indonesia. Mereka akan membantumu memahami jenis hak kepemilikan yang bisa kamu ambil, seperti Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan (HGB). Dengan bantuan mereka, kamu juga bisa memastikan bahwa properti yang akan kamu beli tidak terlibat dalam sengketa hukum atau masalah legal lainnya.
3. Langkah 3: Pilih Jenis Kepemilikan yang Tepat
Setelah memahami pasar dan berkonsultasi dengan ahli hukum, saatnya memilih jenis kepemilikan yang paling sesuai dengan tujuan investasimu. Sebagai WNA, kamu tidak bisa memiliki properti secara penuh seperti WNI, namun ada beberapa opsi yang bisa dipilih:
- Hak Pakai: Jika kamu hanya ingin menggunakan properti untuk tujuan pribadi, seperti rumah liburan, Hak Pakai bisa menjadi pilihan. Ini memberi hak penggunaan tanah untuk jangka waktu tertentu, biasanya antara 25 hingga 30 tahun, yang bisa diperpanjang.
- Hak Guna Bangunan (HGB): Jika kamu berencana untuk berinvestasi secara komersial, seperti membangun vila atau hotel, HGB adalah pilihan yang tepat. HGB memberikan hak untuk mendirikan bangunan di atas tanah yang dimiliki oleh orang lain atau negara, dan jangka waktu kepemilikannya bisa mencapai 30 tahun, dengan kemungkinan perpanjangan.
- PT PMA: Jika kamu berencana melakukan investasi properti yang lebih besar, seperti resort atau kompleks perumahan, mendirikan PT PMA (Perusahaan Penanaman Modal Asing) adalah solusi terbaik. Melalui PT PMA, kamu bisa memiliki properti dalam bentuk badan hukum, yang memberikan fleksibilitas lebih besar dalam berbisnis.
Memilih jenis kepemilikan yang tepat sangat bergantung pada apa yang ingin kamu capai dengan properti tersebut. Pastikan untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan tujuanmu.
4. Langkah 4: Verifikasi Dokumen Properti
Setelah memilih jenis kepemilikan, langkah berikutnya adalah memastikan bahwa properti yang akan kamu beli memiliki dokumen legal yang lengkap dan sah. Ini termasuk memeriksa Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), yang merupakan bukti sah bahwa tanah tersebut dapat digunakan sesuai dengan aturan yang ada. Selain itu, pastikan properti tersebut memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sah dan sesuai dengan peraturan zonasi setempat.
Memverifikasi dokumen sangat penting untuk menghindari masalah di masa depan. Pastikan semua dokumen yang berkaitan dengan properti telah terdaftar dengan benar di Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan tidak ada masalah hukum terkait tanah tersebut.
5. Langkah 5: Proses Transaksi
Setelah semua dokumen terverifikasi dan sah, kamu bisa melanjutkan ke tahap transaksi. Pada tahap ini, kamu akan bekerja sama dengan notaris untuk menyusun Akta Jual Beli yang sah. Dalam proses ini, kamu juga akan diminta untuk menyelesaikan pembayaran yang mencakup pajak yang diperlukan, seperti BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Pastikan untuk memeriksa semua biaya yang terlibat dalam transaksi, termasuk biaya notaris dan biaya lainnya yang mungkin muncul. Semua transaksi harus dilakukan secara transparan dan sesuai dengan hukum yang berlaku, sehingga tidak ada kebingungan di kemudian hari.
6. Langkah 6: Finalisasi Transaksi
Langkah terakhir adalah finalisasi transaksi. Setelah pembayaran selesai, hak atas properti akan dipindahkan ke namamu atau nama perusahaan (jika menggunakan PT PMA). Proses ini juga melibatkan notaris untuk memastikan bahwa semua dokumen sudah tercatat dengan benar di kantor pertanahan dan transaksi sudah sah secara hukum.
Setelah dokumen kepemilikan telah diperbarui dan tercatat, kamu secara resmi menjadi pemilik properti di Bali. Dengan langkah-langkah ini, proses membeli properti di Bali akan berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang ada.
Baca juga: Layanan Firma Hukum di Bali: Solusi Terpercaya Untuk Berbagai Permasalahan Hukum
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Properti di Bali

Membeli properti di Bali memang menguntungkan, namun ada beberapa hal penting yang harus kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sini. Berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan:
- Legalitas Tanah
Pastikan tanah yang akan kamu beli memiliki status legal yang jelas dan tidak ada sengketa hukum. Hindari membeli tanah adat atau tanah yang masalahnya belum diselesaikan. Periksa ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan legalitas dan kepemilikan tanah yang sah. - Zonasi dan Regulasi Lokal
Bali memiliki aturan zonasi yang berbeda-beda di setiap daerah. Beberapa daerah mungkin hanya untuk keperluan residensial (rumah tinggal), sementara daerah lainnya bisa untuk bisnis atau komersial seperti vila atau hotel. Pastikan properti yang kamu beli sesuai dengan tujuanmu, apakah untuk rumah pribadi atau investasi bisnis. - Biaya Tambahan
Selain harga properti, ada biaya tambahan yang perlu diperhatikan, seperti pajak, biaya notaris, dan biaya perawatan properti. Jangan lupakan biaya untuk pengelolaan properti, terutama jika kamu berniat untuk disewakan. Pastikan untuk memperhitungkan semua biaya ini agar tidak ada kejutan di kemudian hari. - Risiko Nominee
Beberapa WNA menggunakan nama nominee (orang Indonesia) untuk membeli properti. Meski praktis, cara ini penuh risiko hukum dan bisa membuat kamu kehilangan hak atas properti tersebut. Lebih baik memilih struktur kepemilikan yang sah sesuai peraturan Indonesia, seperti Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan. - Kondisi Properti
Periksa kondisi fisik properti dengan teliti. Pastikan infrastruktur seperti akses jalan, sistem air, listrik, dan saluran pembuangan berfungsi dengan baik. Jika perlu, lakukan inspeksi untuk memastikan properti dalam kondisi yang layak dan sesuai dengan harapan.
Tips Untuk Membeli Properti di Bali
Membeli properti di Bali adalah investasi yang menarik, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar prosesnya berjalan lancar. Berikut ini beberapa tips yang bisa membantumu:
- Gunakan Jasa Profesional
Pastikan kamu bekerja dengan pengacara, notaris, atau agen properti yang berpengalaman dan paham regulasi lokal. Mereka akan memastikan proses pembelianmu aman. Untuk itu, kamu bisa memanfaatkan layanan investasi properti dan relokasi ke Bali, yang memiliki pengalaman dalam membantu WNA pindah dan membeli properti di Bali dengan aman dan sesuai hukum. - Lakukan Riset Mendalam
Sebelum membeli, bandingkan harga properti di beberapa lokasi dan cari tahu reputasi pengembang yang menawarkan properti tersebut. Lokasi juga sangat penting—apakah kamu ingin properti yang dekat dengan pantai atau di area yang lebih tenang seperti Ubud? Melakukan riset pasar yang mendalam akan membantumu membuat keputusan yang tepat. - Pilih Lokasi Strategis
Jika kamu berencana menyewakan properti, pastikan memilih lokasi yang strategis, seperti dekat pantai atau pusat wisata. Lokasi yang baik akan memberikan potensi sewa tinggi dan memungkinkan kamu memperoleh keuntungan lebih cepat. Cek juga fasilitas dan aksesibilitas di sekitar properti, seperti restoran dan transportasi. - Periksa Kontrak dengan Cermat
Sebelum menandatangani kontrak, pastikan kamu memahami semua detail dalam perjanjian, termasuk biaya tambahan dan jadwal pembayaran. Jika ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya kepada pengacara atau notaris. Memahami kontrak dengan baik akan menghindarkanmu dari masalah di kemudian hari. - Rencanakan Keuangan
Buat anggaran yang mencakup semua biaya, mulai dari pembelian properti hingga biaya perawatan jangka panjang. Jangan lupakan pajak dan biaya lainnya yang perlu diperhitungkan agar tidak ada kejutan biaya di masa depan.
Baca juga: Panduan Membeli Properti Bagi Warga Asing Di Bali: Ini Hal yang Wajib Diketahui!
Rencanakan Investasi Properti di Bali Bersama Bali Premium Trip!
Bali tetap menjadi salah satu destinasi terbaik untuk berinvestasi properti, dengan pemandangan indah, iklim tropis, dan permintaan yang terus meningkat, baik dari wisatawan maupun ekspat. Potensi keuntungan yang besar membuat Bali menjadi pilihan utama bagi banyak investor. Namun, untuk memastikan bahwa investasi yang kamu lakukan aman dan menguntungkan, sangat penting untuk memahami dengan baik proses pembelian serta regulasi yang berlaku.
Di sinilah Bali Premium Trip hadir untuk membantu kamu. Kami siap membimbingmu melalui setiap langkah investasi properti di Bali dengan cara yang mudah, transparan, dan aman. Kami menyediakan layanan konsultasi melalui Investasi di Bali, yang akan membantumu memilih properti yang tepat. Dengan pengetahuan mendalam tentang pasar Bali, kami dapat memberikan rekomendasi lokasi strategis yang memiliki potensi keuntungan tinggi, baik untuk hunian pribadi atau properti sewaan. Selain itu, kami juga menawarkan layanan hukum properti di Bali, untuk memastikan semua dokumen dan transaksi properti kamu memenuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.
Jadi, tunggu apa lagi? Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk memulai investasi properti di Bali bersama Bali Premium Trip!

Related Article
Apa yang Bisa Dilakukan di Ubud? Cari Tahu di Sini Sebelum Liburan!
Punya rencana liburan ke Bali dan ingin berkunjung ke Ubud,...
Punya rencana liburan ke Bali dan ingin berkunjung ke Ubud, tapi masih bingung kegiatan apa yang bisa dilakukan di Ubud?...
Panduan Membeli Properti Bagi Warga Asing Di Bali: Ini Hal yang Wajib Diketahui!
Pernahkah kamu berpikir untuk pindah ke Bali dan membeli sebuah...
Pernahkah kamu berpikir untuk pindah ke Bali dan membeli sebuah villa di Canggu atau Seminyak? Bali memang bukan hanya tempat...
Rekomendasi Aktivitas di Nusa Penida Untuk Liburan Tak Terlupakan!
Nusa Penida adalah surga tersembunyi di Bali yang penuh dengan...
Nusa Penida adalah surga tersembunyi di Bali yang penuh dengan kejutan. Mulai dari tebing-tebing dramatis, pantai-pantai yang cantik, hingga aktivitas...