Galungan dan Kuningan: Mengenal Upacara Keagamaan di Bali yang Wajib Diketahui!
oktarina
November 18, 2025
12 min read
Apakah kamu tahu bahwa Bali memiliki tradisi keagamaan yang sangat kaya dan penuh makna? Salah satunya adalah perayaan Galungan dan Kuningan, dua hari besar yang sangat dinantikan oleh masyarakat Hindu Bali. Galungan dan Kuningan bukan hanya sebuah ritual spiritual, tetapi juga momen penting untuk mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan leluhur.
Jika kamu tertarik untuk lebih mendalami budaya Bali, artikel ini akan memberikanmu informasi mendalam mengenai dua hari raya tersebut. Mari simak bersama bagaimana kedua perayaan ini dirayakan, maknanya, serta apa yang membuatnya begitu istimewa. Dengan memahami Galungan dan Kuningan, kamu akan semakin mengapresiasi kekayaan budaya Bali yang sarat dengan filosofi dan tradisi yang telah dijaga turun-temurun. Jadi, yuk terus baca artikel ini untuk mengetahui semua yang perlu kamu tahu tentang Galungan dan Kuningan!
Apa Itu Hari Raya Galungan?
Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan terbesar dalam agama Hindu di Bali. Perayaan ini sangat bermakna karena merayakan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Dalam keyakinan umat Hindu Bali, Galungan adalah waktu yang istimewa di mana roh leluhur kembali ke dunia untuk mengunjungi keluarga mereka.
Selama perayaan Galungan, suasana Bali berubah menjadi penuh warna. Rumah-rumah dihiasi dengan penjor, yaitu bambu panjang yang dihias dengan daun-daunan, buah, dan bunga sebagai simbol persembahan kepada dewa. Berbagai persembahan seperti canang sari dan banten juga disiapkan dengan penuh ketelitian, sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan.
Di pura-pura, umat Hindu Bali melakukan berbagai upacara dengan doa-doa penuh makna. Bisa dikatakan, Galungan adalah saat berkumpulnya keluarga, sebuah kesempatan untuk berdoa bersama dan memberi penghormatan kepada para leluhur yang telah mendahului. Keindahan dan kekhidmatan upacara ini membuatnya menjadi momen yang tak terlupakan bagi setiap umat yang merayakannya.
Apa Itu Hari Raya Kuningan?
Hari Raya Kuningan merupakan puncak dari rangkaian perayaan Galungan, yang dirayakan 10 hari setelah Galungan dimulai. Pada perayaan ini, umat Hindu Bali menghormati leluhur mereka dengan persembahan dan doa sebagai tanda penghargaan atas kehidupan mereka dan kontribusinya. Kuningan menandai akhir dari periode perayaan, di mana keluarga-keluarga berkumpul untuk memberikan doa dan persembahan terakhir untuk leluhur mereka sebelum mereka kembali ke dunia spiritual.
Selama Hari Raya Kuningan, umat Hindu Bali melakukan persembahan yang lebih sederhana dibandingkan dengan Galungan. Meskipun demikian, makna spiritual yang terkandung di dalamnya tetap sangat kuat. Umat Bali menyiapkan banten, yang berisi berbagai bahan seperti bunga, buah, dan makanan sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan dewa. Ini juga menjadi waktu untuk umat Bali untuk meresapi kembali makna keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual, serta untuk memperkuat hubungan mereka dengan leluhur.
Kuningan juga mengingatkan umat Hindu Bali untuk selalu menjaga keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia fisik maupun spiritual. Umat diajak untuk merenung dan menyadari pentingnya menjaga keseimbangan dalam diri mereka, serta tidak melupakan peran leluhur dalam kehidupan mereka. Meskipun upacara Kuningan dilakukan dengan lebih sederhana, rasa hormat yang mendalam tetap tercermin dalam setiap persembahan dan doa yang dipanjatkan.
Sejarah dan Asal Usul Galungan dan Kuningan

Perayaan Galungan dan Kuningan memiliki akar yang dalam dalam tradisi Hindu Bali, dan keduanya sangat berkaitan dengan mitologi dan ajaran moral dalam agama Hindu. Galungan sendiri berasal dari cerita dalam Mahabharata, yang menggambarkan perjuangan antara Pandawa dan Kurawa.
Dalam cerita tersebut, Pandawa yang merupakan pihak yang mewakili kebaikan, akhirnya berhasil mengalahkan Kurawa yang mewakili kejahatan. Perayaan ini melambangkan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan), dan menjadi momen bagi umat Hindu Bali untuk mengingatkan diri mereka untuk selalu memilih jalan yang benar dalam hidup, yaitu mengikuti ajaran yang luhur dan menjauhi hal-hal yang merugikan.
Sementara itu, Kuningan yang dirayakan sepuluh hari setelah Galungan, juga memiliki akar dalam mitologi Hindu Bali. Pada hari ini, umat Bali meyakini bahwa roh leluhur mereka yang kembali ke dunia selama perayaan Galungan, kini beristirahat kembali di alam spiritual. Kuningan bukan hanya sebagai penutupan rangkaian perayaan, tetapi juga sebagai simbol kesempurnaan dalam keseimbangan hidup antara dunia fisik dan dunia spiritual. Ini adalah saat untuk umat Hindu Bali menghormati dan mengingat kembali bimbingan leluhur, serta untuk merenungkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan.
Secara keseluruhan, Galungan dan Kuningan lebih dari sekadar ritual atau perayaan tahunan. Kedua perayaan ini mengajarkan umat untuk selalu menghormati tradisi, menjaga hubungan dengan leluhur, serta tetap memelihara keseimbangan antara dunia nyata dan dunia spiritual. Keduanya menjadi pengingat yang mendalam tentang bagaimana kebaikan harus selalu diperjuangkan dan dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Spiritual di Balik Galungan dan Kuningan
Galungan dan Kuningan bukan hanya sekadar perayaan tahunan yang diadakan untuk menghormati tradisi. Kedua perayaan ini memiliki makna spiritual yang sangat mendalam, yang memberikan kesempatan bagi umat Hindu Bali untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan dengan Tuhan serta leluhur.
Galungan, yang melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan, mengingatkan kita untuk selalu memilih jalan yang benar dalam hidup. Ini adalah momen untuk merenung tentang perjalanan hidup kita, memperbaiki kekurangan, dan memohon restu agar senantiasa diberkahi dengan kebijaksanaan, kedamaian, dan kekuatan untuk menghadapi berbagai ujian hidup.
Di sisi lain, Kuningan memiliki makna yang lebih dalam sebagai waktu untuk menghormati dan merayakan kehidupan para leluhur. Hari ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan yang erat dengan dunia spiritual dan leluhur kita, serta untuk merayakan warisan yang telah mereka tinggalkan. Kuningan bukan hanya sekadar penutupan dari rangkaian upacara Galungan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa kita harus hidup dalam harmoni dengan alam semesta. Ini adalah waktu untuk merenung, mensyukuri kehidupan yang kita miliki, dan memohon restu dari leluhur agar hidup kita terus diberkati dengan kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan.
Secara keseluruhan, baik Galungan maupun Kuningan memberi kita kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Tuhan, leluhur, dan dunia spiritual. Kedua perayaan ini mengajarkan kita untuk selalu memperbaiki diri, menjaga keharmonisan dengan alam semesta, dan merayakan hidup dengan penuh rasa syukur dan kedamaian.
Perbedaan Galungan dan Kuningan
| Aspek | Galungan | Kuningan |
| Fokus Perayaan | Merayakan kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma). | Menghormati roh leluhur yang kembali untuk menerima persembahan dan doa. |
| Waktu Perayaan | Dirayakan setiap 210 hari sekali, sebagai awal dari rangkaian upacara. | Dirayakan 10 hari setelah Galungan, sebagai puncak dari rangkaian perayaan. |
| Makna Spiritual | Memohon berkah dan menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh. | Mengungkapkan rasa syukur kepada leluhur dan menjaga keseimbangan spiritual. |
| Ritual dan Upacara | Meriah dengan penjor, canang sari, banten, dan dekorasi yang menghiasi rumah. | Lebih sederhana, fokus pada doa dan persembahan untuk leluhur. |
| Suasana | Penuh semangat, kebahagiaan, dan keramaian dengan keluarga dan komunitas. | Tenang, khusyuk, dan introspektif, lebih fokus pada doa dan penghormatan. |
Meskipun Galungan dan Kuningan adalah bagian dari rangkaian perayaan yang tidak terpisahkan dalam tradisi Hindu Bali, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok baik dari segi fokus perayaan, waktu pelaksanaan, hingga suasana yang tercipta. Untuk memahami perbedaan ini lebih dalam, berikut adalah perbandingan antara kedua hari raya yang sangat penting ini.
1. Fokus Perayaan
- Galungan: Perayaan ini lebih berfokus pada kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Ini adalah waktu bagi umat Hindu Bali untuk memohon berkah dan menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh.
- Kuningan: Sebaliknya, Kuningan adalah hari di mana umat Bali menghormati roh leluhur yang kembali ke dunia untuk menerima persembahan dan doa dari keluarga mereka. Pada hari ini, umat mengungkapkan rasa syukur atas bimbingan dan perlindungan yang diberikan oleh leluhur.
2. Waktu Perayaan
- Galungan: Dirayakan setiap 210 hari sekali, Galungan menandai awal dari rangkaian upacara dengan suasana yang meriah dan penuh semangat. Ini adalah momen yang sangat dinanti, di mana masyarakat Bali merayakan kemenangan kebaikan dalam hidup mereka.
- Kuningan: Kuningan datang sepuluh hari setelah Galungan, sebagai puncak dari perayaan tersebut. Meskipun tetap penuh makna, suasana pada Kuningan lebih tenang dan khusyuk, berfokus pada penghormatan dan doa untuk para leluhur.
3. Makna Spiritual
- Galungan: Makna utama dari Galungan adalah memohon berkah kepada para dewa dan menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh. Ini adalah saat untuk memperbaharui ikatan spiritual dengan para dewa.
- Kuningan: Di sisi lain, Kuningan lebih menekankan pada rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur yang telah memberi bimbingan dan perlindungan dalam kehidupan sehari-hari. Pada hari ini, umat Bali juga diingatkan untuk menjaga keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual.
4. Ritual dan Upacara
- Galungan: Ritual pada Galungan sangat meriah dengan berbagai penjor yang menghiasi jalan-jalan dan rumah-rumah, serta persembahan seperti canang sari dan banten yang disiapkan dengan penuh semangat. Suasana ini penuh kegembiraan, dengan banyaknya dekorasi dan kegiatan keluarga yang saling berkunjung.
- Kuningan: Sementara itu, ritual pada Kuningan lebih sederhana dan terfokus pada doa dan persembahan. Walaupun tidak seramai Galungan, upacara Kuningan tetap sarat dengan makna spiritual yang mendalam, di mana umat Bali lebih banyak melaksanakan doa dengan penuh kekhusyukan.
5. Suasana
- Galungan: Suasana pada Galungan sangat hidup, dengan kegembiraan yang terasa di seluruh Bali. Keluarga-keluarga berkumpul, berbagi cerita, dan mempersembahkan yang terbaik untuk para dewa. Ini adalah waktu yang penuh kebahagiaan dan semangat.
- Kuningan: Berbeda dengan Galungan, Kuningan menghadirkan suasana yang lebih tenang dan introspektif. Hari ini lebih banyak dihabiskan dengan melaksanakan upacara dan berdoa dalam kesederhanaan, dengan tujuan untuk menghormati leluhur dan mengakhiri perayaan dengan rasa syukur yang mendalam.
Baca juga: 12 Destinasi Wisata Budaya di Bali yang Wajib Kamu Kunjungi!
Upacara dan Tradisi Selama Galungan dan Kuningan

Perayaan Galungan dan Kuningan tidak hanya sekadar sebuah acara tahunan, tetapi juga merupakan rangkaian tradisi yang kaya akan makna spiritual dan budaya. Selama kedua perayaan ini, umat Hindu Bali melaksanakan berbagai upacara yang melibatkan seluruh anggota keluarga dan komunitas. Berikut adalah beberapa tradisi utama yang dilakukan selama perayaan ini:
- Pemasangan Penjor pada Galungan
Salah satu tradisi yang paling mencolok selama Galungan adalah pemasangan penjor, bambu panjang yang dihias dengan berbagai ornamen, daun, bunga, dan buah. Penjor ini dipasang di depan rumah sebagai simbol sambutan bagi roh leluhur yang datang ke dunia. - Upacara di Pura pada Galungan
Upacara di pura adalah bagian penting dari perayaan Galungan. Umat Bali berkumpul di pura untuk berdoa dan memberikan persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan dan dewa. Ritual ini diiringi dengan doa untuk kedamaian, kesejahteraan, dan perlindungan. - Persembahan dan Doa pada Kuningan
Kuningan yang dirayakan sepuluh hari setelah Galungan lebih sederhana namun tetap penuh makna spiritual. Umat Bali menyajikan persembahan berupa makanan dan peralatan ritual di pura maupun di rumah mereka. Doa khusus dipanjatkan untuk menghormati roh leluhur yang telah memberi bimbingan dan perlindungan. - Keharmonisan Keluarga dan Komunitas pada Kuningan
Selain ritual persembahan, Kuningan adalah waktu bagi keluarga untuk berkumpul dan mempererat hubungan sosial. Suasana lebih tenang dan khusyuk, di mana keluarga saling berbagi cerita dan menjaga hubungan harmonis. Kuningan mengingatkan umat Bali untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan sosial.
Rekomendasi Tempat yang Wajib Dikunjungi Saat Galungan dan Kuningan
Jika kamu ingin merasakan secara langsung keindahan budaya Bali selama perayaan Galungan dan Kuningan, berikut adalah tempat-tempat yang wajib dikunjungi. Setiap destinasi ini menawarkan pengalaman spiritual dan budaya yang khas, serta memberikan kesempatan untuk lebih mendalami tradisi Bali.
- Pura Agung Besakih
Terletak di kaki Gunung Agung, Pura Besakih adalah pura terbesar dan paling suci di Bali. Selama Galungan dan Kuningan, pura ini menjadi pusat perayaan besar. Di sini, kamu dapat menyaksikan upacara sakral dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Keindahan arsitektur pura dan suasana khusyuk menjadikannya tempat yang tepat untuk merasakan kedalaman spiritual Bali. - Desa Tenganan
Desa Tenganan di Karangasem adalah desa Bali Aga yang masih mempertahankan tradisi Bali asli. Selama perayaan, desa ini penuh dengan upacara adat yang melibatkan seluruh masyarakat. Di sini, kamu bisa melihat kerajinan tenun geringsing yang unik, serta merasakan kehidupan tradisional Bali yang kental dengan nilai-nilai leluhur. - Pura Luhur Uluwatu
Pura Uluwatu yang terletak di tebing tinggi menghadap Samudra Hindia, menawarkan pemandangan spektakuler. Meskipun terkenal dengan keindahan alamnya, pura ini juga mengadakan upacara besar selama Galungan dan Kuningan. Mengunjungi pura ini memberi kesempatan untuk menikmati pemandangan indah sekaligus merasakan spiritualitas Bali di tempat yang sangat sakral. - Desa Penglipuran
Desa Penglipuran di Bangli terkenal dengan kebersihan dan arsitektur tradisional Bali yang terjaga. Desa ini sangat damai, dan selama Galungan dan Kuningan, suasananya semakin penuh dengan ritual dan persembahan. Mengunjungi desa ini akan memberikan pengalaman langsung tentang kehidupan lokal Bali dan menjaga tradisi yang sudah berlangsung lama.
Tips Menyaksikan dan Menikmati Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali

Jika kamu berencana untuk menyaksikan perayaan Galungan dan Kuningan di Bali, ada beberapa tips yang bisa membuat pengalamanmu lebih berkesan dan mendalam. Bali yang kaya akan budaya dan tradisi akan memberikanmu pengalaman unik selama perayaan ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu ikuti:
- Tempat Terbaik untuk Menyaksikan
Beberapa tempat terbaik untuk menyaksikan upacara Galungan dan Kuningan adalah Pura Besakih dan Pura Uluwatu, dua pura besar yang menawarkan pemandangan menakjubkan dan ritual yang khusyuk. Jika kamu ingin suasana yang lebih intim, kunjungi desa Tenganan atau Penglipuran, yang dikenal dengan tradisi budaya yang masih kental. - Etika Berpakaian
Saat mengunjungi pura atau tempat upacara, pastikan berpakaian sopan. Wanita sebaiknya mengenakan kebaya, sedangkan pria mengenakan sarung. Ini adalah tanda penghormatan terhadap tradisi Bali yang sakral, terutama selama perayaan besar seperti Galungan dan Kuningan. - Menghormati Tradisi
Perayaan Galungan dan Kuningan adalah waktu yang sakral bagi umat Hindu Bali, jadi sangat penting untuk menjaga sikap. Hindari berbicara keras atau mengganggu jalannya upacara. Jaga sikap yang penuh hormat selama berada di pura atau saat mengikuti ritual. - Pengalaman Budaya
Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak tentang filosofi dan makna yang terkandung dalam setiap ritual. Penduduk Bali sangat ramah dan terbuka, jadi jangan ragu untuk bertanya dan mendalami lebih jauh tentang Galungan dan Kuningan. - Ikuti Custom Trip dari Bali Premium Trip
Untuk pengalaman yang lebih mendalam, ikut custom trip dari Bali Premium Trip. Tur yang disesuaikan ini memberikan kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat spiritual Bali dan memahami lebih dalam tentang Galungan dan Kuningan, dipandu oleh ahli yang berpengalaman.
Baca juga: 8 Destinasi Wisata Religi di Bali yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan!
Rencanakan Perjalananmu di Bali Bersama Bali Premium Trip!
Galungan dan Kuningan adalah dua perayaan penting dalam tradisi Hindu Bali yang sarat makna spiritual. Galungan merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan, di mana umat Hindu Bali mempersembahkan doa dan persembahan kepada para dewa serta leluhur. Sepuluh hari setelah Galungan, Kuningan menjadi puncak perayaan, di mana umat menghormati roh leluhur dan mengakhiri rangkaian upacara dengan rasa syukur dan kedamaian.
Untuk merasakan langsung keindahan dan makna dari perayaan Galungan dan Kuningan, Bali Premium Trip menawarkan custom trip yang dapat disesuaikan dengan keinginanmu. Kamu dapat menjelajahi berbagai pura penting seperti Pura Besakih, Pura Uluwatu, dan desa tradisional seperti Desa Tenganan dan Desa Penglipuran untuk menyaksikan upacara yang penuh makna. Dengan layanan custom trip dari Bali Premium Trip, perjalananmu akan lebih mudah, nyaman, dan penuh pengalaman budaya yang mendalam, sehingga kamu bisa menikmati perayaan Galungan dan Kuningan dengan cara yang istimewa.
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan Bali dengan cara yang berbeda! Hubungi Bali Premium Trip sekarang untuk merencanakan perjalanan Galungan dan Kuningan yang tak terlupakan. Tim kami siap membantu merancang perjalanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhanmu, agar kamu dapat menikmati Bali dengan cara yang paling eksklusif!

Related Article
Kelebihan dan Kekurangan Pensiun di Bali yang Wajib Diketahui!
Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk pensiun di Bali? Pulau dewata...
Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk pensiun di Bali? Pulau dewata ini memang menawarkan pesona luar biasa bagi siapa saja yang...
Visa Program Magang di Bali: Panduan Lengkap Untuk Mahasiswa Luar Negeri
Pernahkah kamu membayangkan bisa mendapatkan pengalaman kerja sambil menikmati keindahan...
Pernahkah kamu membayangkan bisa mendapatkan pengalaman kerja sambil menikmati keindahan alam Bali? Jika ya, maka visa program magang di Bali...
Durasi Liburan di Nusa Penida: Berapa Lama Waktu yang Ideal Untuk Liburan? Cek di Sini!
Nusa Penida, sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali,...
Nusa Penida, sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali, menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang mencari keindahan...